Jakarta, Obsessionnews.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak akan memilih calon gubernur berdasarkan sentimen suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Demikian diungkapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat menghadiri seminar Perempuan PKB di Jakarta, Minggu (16/10/2016).
Menurut Muhaimin, keputusan itu juga berlaku dalam Pilkada DKI Jakarta. Pihaknya memutuskan untuk tidak memilih Basuki Tjahaja Puernama (Ahok) dan Jarot bukan karena SARA.
“Tidak benar jika ada tuduhan kepada saya (PKB) bahwa tidak memilah Ahok karena SARA. PKB tidak suka Ahok karena gaya kepepemimpinan dia. Sikap PKB jelas sekali tak memilih Ahok karena beda cara pandang soal cara kepemimpinan,’’ ujar Muhaimin.
Muhaimin menegaskan, isu SARA merupakan hal penting yang harus dibicarakan secara baik-baik. Semua pihak tak boleh menuutupi isu ini seolah-olah tidak ada, seperti zaman Orde Baru.
“Untuk itu, bicarakanlah dengan baik soal apa itu SARA yang sebenarnya. Bicaralah dengan terbuka dan santun tanpa ada tendensi melakukan adu domba antaranak bangsa,” katanya.
Muhaimin juga menyinggung unjuk rasa menuntut penuntasan kasus penghinaan Al-Quran pada Jumat lalu (14/10/2016). Menurutnya, unjuk rasa yang dilakukan ratusan ribu massa itu merupakan hal biasa, terlebih dilakukan tanpa insiden.
“Demontasi berjalan dengan lancar. Jadi enggak ada masalah sebab setiap orang boleh berekpresi. Itu enggak perlu dimusuhi karena itu hak berdemokrasi. Apalagi selama ini pun prosedurnya sudah jelas, bila aksi unjuk rasa sudah ada izin dari polisi maka itu absyah,’’ tegasnya. (Fath)
