Jakarta, Obsessionnews.com – Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pariwisata bersama Prima Rasa (Femina Group) menggelar lomba masak ikan yang akan dimulai pada pertengahan Juli 2017. Nantinya, pemenang dari lomba tersebut dapat membuat masakan atau menjadi koki (juru masak) menu ikan khusus untuk Presiden Joko Widodo pada HUT RI ke 72 di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Lomba tersebut diadakan karena melimpahnya ikan di laut Indonesia dan pemerintah juga ingin mengkampanyekan zat kandungan makanan didalam ikan. Untuk itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk berkreasi menciptakan resep olahan ikan guna meningkatkan konsumsi ikan dimasyarakat Indonesia.
“Karena kita juga sedang berusaha memperbaiki asupan gizi yang baik. Kami melihat satu sumber protein yang banyak adalah ikan,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang menyampaikan, keberadaan ikan saat ini cenderung dinilai baik dibandingkan dengan daging maupun protein hewani lainnya. “Kalau daging sapi, kan prosesnya butuh 2 hektar untuk 1 ekor sapi saat memelihara. Tapi kalau ikan? Kita tinggal panen saja di laut. Mudah dan bergizi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo mengatakan jenis ikan yang diolah dalam lomba tersebut hendaknya ikan asli dari Indonesia. Ikan di Indonesia dalam arti luas, ada ikan yang bersirip, ada yang tidak bertulang belakang (cumi-cumi).
“Apapun itu, ikan yang baik adalah yang didapat dari hasil budidaya atau menangkap langsung di laut Indonesia”, ungkapnya.
CEO Femina Group, Svida Alisjahbana yang merupakan pihak penyelenggara mengatakan pihaknya akan melakukan audisi dan bertemu langsung dengan para calon koki. “Peserta tidak harus koki, para ibu rumah tangga pun bisa ikut lombanya,” katanya.
Pihak panitia akan melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia, di antaranya Biak Papua (11 Juli), Batam (16 Juli) dan Gorontalo (18 juli) dan delapan daerah lainnya yang masih disusul jadwal penyelenggaraannya, seperti Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. (Poy)
