Jakarta, Obsessionnews.com- Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan tahun ini pihaknya akan menyelesaikan pembentukan enam holding usaha. Yakni pertambangan, minyak dan gas, pangan, perbankan dan jasa keuangan, jalan tol dan konstruksi, serta perumahan.
Empat BUMN itu adalah Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS) dan Inalum akan berkonsolidasi – disebut Indonesia Resource Corporation – di mana Inalum akan menjadi induk perusahaan.
“Pembentukan holding pertambangan akan memberi angin segar ditengah lesunya sektor pertambangan global dipicu harga komoditas tambang dan perlambatan ekonomi,” ujar Rini seperti dilansir laman bumn.go.id, Rabu (28/9/2016).
baca juga:
BUMN Ikut Sumbang Korban Banjir Garut
Target Laba BUMN 2019 Harus Diatas 300 Triliun, Ini Caranya
Menteri BUMN Ingatkan Antar BUMN Jangan Saling Mematikan
Indikasi melemahnya sektor pertambangan pun semakin kuat tercermin dari meningkatnya kredit macet (non performing loan/ NPL). Per bulan Juli 2016, NPL sektor tambang tercatat di 6,8 persen atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di samping itu, pengelolaan dan pemanfaatan hasil tambang dalam negeri relatif belum optimal sehingga nilai tambah komoditi tambang masih rendah. Oleh karena itu, konsolidasi BUMN tambang mineral dirasa perlu oleh sebagai penggerak sektor tambang domestik untuk mendongkrak leverage demi meningkatkan nilai tambah.
Pembentukan holding diperkirakan akan meningkatkan aset melalui bertambahnya leverage yang dapat meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan. Terbentuknya holding juga dapat menurunkan biaya dana (cost of fund) dan efisiensi operasional. @reza_indrayana