Sabtu, 20 April 24

Kasus Novel Baswedan: Kapolri Menghadap Presiden ‘Diam-diam’

Jakarta, Obsessionnews.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian akhirnya tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, untuk menghadap Presiden Joko Widodo terkait pembahasan penyelesaian kasus Novel Baswedan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba lewat pintu samping Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 14:15. Pintu samping itu bukanlah gerbang yang umum digunakan oleh tamu presiden.

“Iya, itu Kapolri,” kata petugas pengamanan gerbang samping Istana, yang dimasuki Tito Karnavian, kepada wartawan BBC Indonesia, Rafki Hidayat.

Sebelumnya, tak satu pun pihak Istana pun yang memberikan kepastian tentang kedatangan Tito.

Sekitar satu setengah jam sebelum kedatangan Kapolri, Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi, lewat pesan singkat kepada BBC Indonesia menyatakan “belum ada informasi” terkait pertemuan Jokowi dan Tito.

Hal serupa disampaikan Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan, Bey Mahmudin, “Sangat bergantung pada Presiden akan memanggil (Kapolri atau tidak).”

Diam-diam?

Kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan mendulang perhatian publik. Pasalnya selain tidak satu pun tersangka ditetapkan Kepolisian meski kasus sudah bergulir hampir empat bulan.

Kepada sejumlah media Novel juga menyebut adanya keterlibatan jenderal polisi dalam rencana penyerangan air keras terhadap dirinya.

Saat ditanya wartawan, Minggu (30/07) kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan telah meminta Kapolri untuk ‘menghadap’ dirinya hari ini.

Namun, pertemuan tidak dicantumkan dalam agenda resmi presiden yang disebar kepada wartawan Istana.

Pintu gerbang samping yang dilewati Tito, tidak boleh didekati hampir 100 meter oleh wartawan. Kepastian bahwa tamu yang datang dengan mobil polisi dilengkapi dengan pengamanan, adalah Kapolri, hanya lewat pernyataan dari petugas bersenjata yang mengamankan gerbang.

Ketika dikofirmasi lagi kepada Johan Budi, terkait kedatangan Kapolri, Johan hanya membalas singkat, “Belum ada info”.

Tim pencari fakta independen

Para pegiat antikorupsi mengharapkan pertemuan presiden-Kapolri itu berujung pada pembentukan tim pencari fakta independen.

“Mandat langsung dari presiden, dan kalau bisa tim independen ini bergerak atas keputusan presiden dari presiden,” kata Sekjen Transparency International Indonesia (TII), Dadang Trisasongko, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Minggu malam.

Selain melibatkan KPK, Dadang menyarankan tim pencari fakta kasus Novel Baswedan itu melibatkan masyarakat. “Supaya kredibilitas tim itu lebih kuat dan diterima oleh publik,” kata Dadang. (BBC Indonesia)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.