(Cuplikan Pidato Presiden Sukarno pada tanggal 19 September 1948)
Kemarin pagi, PKI Muso mengadakan coup, mengadakan perampasan kekuasaan di Madiun, dan mendirikan di sana suatu Pemerintah Soviet di bawah pimpinan Muso. Perampasan kekuasaan ini mereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh pemerintah Republik Indonesia. Ternyata dengan itu bahwa peristiwa Solo dan Madiun tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan adalah suatu rantai tindakan untuk merobohkan Pemerintah Republik Indonesia.
Saudara-saudara, camkan benar-benar apa artinya itu: Negara Republik Indonesia yang kita cintai hendak direbut oleh PKI Muso.
Rakyatku yang tercinta. Atas nama perjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru padamu pada saat yang begini genting, di mana engkau dan kita sekalian mengalami percobaan yang sebesar-besarnya dalam menentukan nasib kita sendiri, bagimu adalah pilihan antara dua:
Ikut Muso dengan PKI-nya yang akan membawa bangkrutnya cita-cita Indonesia Merdeka, atau Ikut Sukarno-Hatta yang insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia kita ke Indonesia yang Merdeka, tidak dijajah oleh negeri apapun juga.
Saya percaya, bahwa rakyat Indonesia yang sudah lama berjuang untuk mencapai kemerdekaannya, tidak akan ragu-ragu dalam menentukan sikapnya. Dan jika tidak ragu-ragu berdiri di belakang kami dan Pemerintah sekarang yang sah, bertindaklah tidak ragu-ragu pula.
Sumber: Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, 1952, 284-285. (Lukman Hakiem, Peminat Sejarah)
