Jakarta, Obsessionnews.com – Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter menyesalkan pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya akan membuat gaduh masyarakat. Mestinya, kata Lola, Jaksa Agung berterima kasih dengan adanya OTT KPK.
“Bukannya berterima kasih kepada KPK, Jaksa Agung malah memberikan pernyataan yang tidak pantas dengan mencampuri kinerja penegak hukum lain,” ujar Lola saat dihubungi, Selasa (12/9/2017).
Ia menduga Jaksa Agung mengeluarkan pernyataan tersebut karena merasa terganggu dengan OTT KPK yang berhasil menangkap para jaksa nakal di daerah yang suka menerima suap dalam berperkara. Misalnya kasus suap kepada Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indra Prasetya dan penangkapan Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Parlin Purba.
Menurut Lola, Jaksa Agung mestinya memberikan apresiasi kepada KPK karena sudah membantu membersihkan Krops Adhyaksa dari jaksa-jaksa yang nakal. Ia melihat tidak ada upaya serius dari Jaksa Agung untuk memberantas korupsi di internal Kejaksaan. “Daripada mengomentari kinerja KPK, mendingan perbaikan saja internal Kejaksaan,” jelasnya.
Dengan mencoba mengobrok-obrok KPK sudah cukup menjelaskan Jaksa Agung, kata Lola, tidak suka pada KPK. Sikapnya juga dianggap bagian dari upaya melemahkan KPK. Jaksa Agung dianggap seperti lupa sejarah bahwa KPK dibentuk karena kelemahan Kejaksaan yang tidak becus dalam memberantas korupsi. (Albar)
