Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengusulkan Pansus Hak Angket KPK mengundang Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk ikut membahas persoalan yang tengah dihadapi KPK.
“Saya sendiri mengusulkan agar para pembuat undang-undang ini juga dihadirkan supaya kita jadi tahu apa pandangan mereka tentang perjalanan KPK sekarang,” ujar Fahri, di DPR, Senin (19/6/2017).
Fahri menganggap kedua tokoh ini punya banyak informasi yang bisa membantu Pansus Hak Angket KPK. Sebab mereka adalah orang-orang pertama yang mengawali pembentukan KPK. Pihak lain yang diminta adalah tim dari pemerintah saat itu yakni Romli Atmasasmita, dan perwakilan tim DPR Panda Nababan.
“Ini adalah orang-orang yang tahu betul waktu KPK dibuat apa nuansanya dan kenapa jadi kayak gini,” katanya.
Fahri sangat yakin bahwa KPK ini sama dengan lembaga lain yang punya potensi eror atau kesalahan dalam melakukan kerja. KPK bukan seperti malaikat yang tidak pernah salah. Ia mencontohkan, mengenai operasi tangkap tangan (OTT) yang kini menjadi operasi inti KPK. Dalam ketentuan hukum pidana, kata dia, ‘tangkap tangan’ merupakan aksi spontan.
“Itu adalah peristiwa spontan. Kalau intip, operasi intelijen namanya. Sementara dalam hukum, terutama hukum pemberantasan korupsi tidak ada operasi intelijen,” kata Fahri.
Adapun dalam proses penyelidikan hak angket, Pansus sudah mengirimkan surat panggilan kepada mantan anggota Komisi II DPR Miryan S Haryani yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK terkait pemberian keterangan palsu dalam kasus korupsi e-KTP. Namun, KPK menegaskan tidak akan mengizinkan. (Albar)
