Jumat, 26 April 24

Jangan Sampai Kebakaran Seperti Gili Lawa Terulang Lagi

Jangan Sampai Kebakaran Seperti Gili Lawa Terulang Lagi
* Gili Lawa kebakaran. (kurniawan_jack/Instagram)

Jakarta, Obsessionnews.com – Gili Lawa di Taman Nasional Komodo,  Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar pada Rabu (1/8/2018) malam. Terbakarnya pulau cantik tersebut menjadi trending topic di mesin pencari Google. Pantauan Obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia pada Jumat (3/8) hingga pukul 9.24 WIB berita terbakarnya Gili Lawa ditelusuri lebih dari 10.000 kali.

Salah seorang guide di Labuan Bajo, NTT, Kurniawan, mengaku melihat kebakaran di Gili Lawa. Ia mengatakan, gemuruh apinya begitu kencang!

“Saya tidur di kapal, kebangun tengah malam karena suara gemuruh api yang begitu kencang,” katanya, Kamis (2/8).

Saat itu Kurniawan sedang membawa turis asal Australia dan bermalam di kapal yang bersandar di dekat Gili Lawa. Dia menuturkan penampakan apinya sangat terang.

“Pijar api sangat terang, membakar habis Gili Lawa sampai ke puncaknya. Ditambah angin juga kencang, saat itu ada beberapa kapal yang datang mungkin petugas taman nasional yang mau memadamkan apinya,” katanya.

Kurniawan mengungkapkan, Gili Lawa merupakan salah satu destinasi yang sering didatangi turis. Sebab pulaunya cantik dengan padang savana dan panorama sunset.

“Saat itu sebenarnya kita mau trekking, tapi karena tamu kita sebelumnya sudah trekking dan sudah capek jadinya kita istirahat saja,” ucapnya.

Ia  tak mau menduga-duga penyebab kebakaran di Gili Lawa. Dia hanya berharap agar siapapun baik wisatawan atau guide untuk menjaga alam. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. (red/arh)

 

Baca juga:

Pemerintah Bantah Illegal Fishing di Taman Nasional Komodo

‘Sea Phase’ Kapal Perang Asing Tutup Rangkaian Komodo 2016

Peserta Sail Komodo Lepas Penyu dan Masak Rendang

Sail Komodo 2016 Uji Kemampuan TNI AL

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.