Jakarta, Obsessionnews.com – Rumah dan kampung halaman adalah tempatmu tumbuh dan dibesarkan. Setiap sudut rumah dan kota tempatmu tinggal menyimpan kenangan yang tak mudah dilupakan. Enggan rasanya untuk meninggalkan teman, keluarga, dan segala romansa bersama kota tercinta. Selain itu, tinggal di rumah dengan pendampingan kedua orang tua membuatmu tak pernah merasa kekurangan. Segala kebutuhan dan berbagai fasilitas sudah baik-baik mereka sediakan.
Sepenggal puisi itu memperlihatkan banyaknya orang yang tidak ingin meninggalkan zona nyaman, tapi tidak sedikit juga orang yang rela meninggalkan zona nyamannya demi menjemput kesuksesan, salah satunya adalah wanita yang memiliki darah Jawa ini yang bernama Lina Lutfia (28) atau dikenal Lina Mukherjee dengan modal nekat karena ingin merubah hidupnya dia pergi ke Jakarta, karena baginya Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian menawarkan sejuta mimpi bagi warga daerah sehingga kemungkinan dapat merubah hidup Lina.
“Delapan tahun yang lalu aku tuh tinggal di Kalimantan, lahir di jawa dengan keadaan ga mampu di jawa akhirnya orang tua saya mengajak transmigrasi di umur 2 tahun termasuk bayi ya, setelah itu tinggal di Kalimantan merantau dengan keterbatasan ekonomi dan bisa di bilang tidak mampu,” ujar Lina saat ditemui Obsessionnews.com
Selain itu, ketika Lina masih duduk dibangku sekolah, dia harus menjual tempe, jual jeruk, dan jual telur, itu semua dilakukannya hanya untuk menyelesaikan sekolahnya, meski keterbatasan ekonomi tidak membuat Lina patah semangat untuk terus mengenyam pendidikan hingga sarjana, tidak hanya itu Lina juga ketika pulang sekolah harus membantu ibunya yang kebetulan menjual nasi kuning.
“Kebetulan bapak saya punya kandang bebek, terus saya punya adik banyak, dan setelah pulang sekolah saya harus nyuci baju, bantuin ibu saya jual nasi kuning,” katanya.
Karena memiliki tekad yang kuat untuk merubah hidupnya, akhirnya ketika melihat artis India dia langsung terinspirasi, karena dia melihat Negara India adalah termasuk Negara miskin tapi bisa menghasilkan artis-artis top dunia. Dari situlah Lina mulai tertarik dengan bahasa Inggris dan mendalami artis-artis bollywood.
“Akhirnya saya dalami artis-artis bollywood itu, ternyata banyak juga inspiratif yang semua tidak harus dari keluarga film dalam artian keluarga miskin juga bisa,” ungkap Lina yang mencintai tokoh-tokoh India sejak umur 12 tahun.
Selain itu Lina juga kerap mengejar puluhan aktor-aktris Bollywood papan atas hanya untuk berfoto, karena kegigihannya Lina pun bisa berfoto dengan para artis Bollywood papan atas seperti Shah Rukh Khan, Rani Mukerji, Deepika Padukone, Ranveer Singh, Varun Dhawan, Sidhart Malhotra, Jacqueline Fernandez, Bipasha Pasu, dan masih banyak lainnya.
Mengingat Indonesia memiliki fans bollywood, akhirnya Lina mencoba keberuntungannya dengan membuka bisnis baju online, baju yang di jual Lina pun langsung dari India, dan tak jarang pembeli memesan baju tersebut dari jauh-jauh hari. Lina juga menceritakan saat dia membawa baju dari India sekitar 128 kilogram, dan alhasil baju itu habis tanpa sisa.
“Meningat banyak fans bollywood akhirnya saya mencoba berbisnis dengan menjual baju-baju india, terkadang yang mesan baju sampai 128 kilogram dan tidak ada sisa dalam artian laku,” ungkapnya.
Selain itu, meski Lina sering bertemu dengan papan atas, menjadi artis bukanlah cita-citanya, memang dulu Lina sempat memiliki obsesi ingin menjadi seperti para artis idolanya, tatapi saat ini jadi artis bukanlah tujuannya. Lina sadar betul, ada yang lebih penting ketimbang menjadi seorang artis. Yaitu menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang lainnya.
“Justru saya sekarang tidak ingin jadi artis. Dulu iya minat banget, sekarang saya enggak mau. Saya ingin jadi orang yang kreatif inovatif, menciptakan sesuatu, mempekerjakan orang, supaya pengangguran tidak banyak. Khususnya Jakarta,” sambungnya.
Apalagi dia juga menyadari kalau saat ini usianya semakin bertambah. Lina hanya ingin namanya bisa memberikan inspirasi bagi orang-orang banyak.
