Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Ini Tantangan ANTAM yang Dinakhodai Arie Prabowo Ariotedjo

Ini Tantangan ANTAM yang Dinakhodai Arie Prabowo Ariotedjo
* Direktur Utama PT Aneka Tambang (ANTAM) Arie Prabowo Ariotedjo. (Foto: http://www.antam.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – PT Aneka Tambang (ANTAM) punya bos baru pada 2 Mei 2017. Arie Prabowo Ariotedjo diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Arie memperoleh gelar Bachelor of Science in Civil Engineering dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, AS, pada tahun 1981, dan Master of Science in Civil Engineering dari University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, AS pada tahun 1982.

Sebelum menakhodai ANTAM Arie menempati berbagai posisi kunci di berbagai perusahaan pertambangan, antara lain sebagai Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero) Tbk (April 2016-Mei 2017), President Director PT Medco Energi Mining Internasional (2014- 2015), Managing Director PT Medco Energi Mining Internasional (2009–2014), Managing Director PT Duta Tambang Rekayasa (2008-2015), Managing Director PT Duta Tambang Sumber Alam (2008–2015), dan President Director PT Medco Mining (2006-2008).

Tantangan yang dihadapi Arie adalah membawa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan ini meraih laba besar dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelum dipimpin Arie, pada 2016 ANTAM  meraih laba bersih auditan 2016 mencapai Rp 65 miliar. Sepanjang tahun 2016 produksi emas ANTAM mencapai 2.209 kg, sedangkan produksi feronikelnya mencapai 20.293 ton nikel dalam feronikel (TNi). 

Pada 2016 pangsa pasar ekspor ANTAM berkontribusi 59 persen dari total penjualan. ANTAM memiliki basis pelanggan yang merupakan perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia. ANTAM juga mempunyai basis pembeli feronikel di Eropa, khususnya negara produsen otomotif.

Pada Selasa (8/8/2017) Arie memaparkan kinerja, strategi dan outlook ANTAM terkini dalam Public Expose Marathon 2017 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (IDX). Keikutsertaan ANTAM dalam Public Expose Marathon 2017 merupakan bagian dari pengungkapan informasi terkini secara tepat waktu dan seimbang kepada para investor untuk menunjukkan kinerja, strategi dan outlook terkini sebagai faktor utama dalam berinvestasi.

“Hal ini akan membantu investor untuk memahami bisnis dan strategi pengembangan ANTAM ke depannya. Kami senantiasa berkomitmen melaksanakan praktik operasional terbaik untuk memberikan imbal hasil yang baik kepada para pemegang saham,” tutur Arie saat itu.

Pada semester I 2017 (1H17), produksi feronikel tercatat sebesar 9.327 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau meningkat 12% dibandingkan capaian produksi pada semester pertama tahun 2016 (1H16) sebesar 8.304 TNi. Pencapaian ini seiring dengan selesainya pekerjaan roof replacement Electric Smelting Furnace-3 (ESF)-3 dan optimasi fasilitas produksi pabrik FeNi III pada pertengahan Maret 2017. Aktivitas ini merupakan preventive maintenance untuk mendukung optimalnya operasi pabrik. Dengan tingkat biaya tunai feronikel sebesar US$3,7 per pon sampai dengan 1H17, ANTAM tercatat sebagai salah satu produsen feronikel berbiaya rendah di dunia.

Pada 1H17 ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.013 kg. Tidak berbeda jauh dengan realisasi volume produksi emas pada 1H16 yang mencapai 1.015 kg. Sementara itu volume penjualan emas ANTAM di 1H17 tercatat sebesar 2.788 kg. Penurunan volume penjualan emas terjadi karena adanya gangguan operasi pada fasilitas pemurnian logam mulia di awal tahun 2017.

Pada kuartal II tahun 2017 (2Q17), ANTAM  memulai ekspor bijih nikel kadar rendah dan bijih bauksit. Sampai dengan 1H17 ekspor bijih nikel kadar rendah mencapai 275.513 wmt, sedangkan realisasi ekspor bijih bauksit mencapai 128.232 wmt. ANTAM telah mendapatkan izin ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 2,7 juta wmt dan bauksit sebesar  850.000 wmt.

Dalam hal proyek hilirisasi, Arie menyampaikan bahwa Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Maluku Utara, telah memasuki fase konstruksi fisik, di mana pemancangan tiang pancang perdana telah dilaksanakan pada 25 April 2017. P3FH memiliki kapasitas produksi feronikel 13.500 TNi per tahun dan direncanakan konstruksi dapat selesai pada tahun 2018.

Untuk hilirisasi komoditas bauksit, ANTAM masih berfokus pada rencana pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bekerjasama dengan PT INALUM (Persero). Pabrik SGAR rencananya berkapasitas 1 juta ton SGA per tahun untuk tahap pertama. Melalui pengoperasian SGAR, ANTAM dapat mengolah cadangan bauksit yang dimiliki menjadi alumina sehingga INALUM akan memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina.

Pada komoditas emas, proyek strategis ANTAM adalah proyek Anode Slime dan Precious Metal Refinery. Saat ini tengah dilakukan tes metalurgi dan diskusi lanjutan antara ANTAM, PT Smelting dan PT Freeport Indonesia setelah nota kesepahaman ditandatangani pada bulan Februari 2017.

Terkait dengan saham ANTAM, perusahaan ini menjadi bagian dari Indeks IDX30 di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode perdagangan Agustus 2017 – Januari 2018. Indeks IDX30 merupakan 30 kelompok saham yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi di BEI. Dasar yang menjadi kriteria Perusahaan menjadi bagian dari Indeks IDX30 adalah aktivitas transaksi saham seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, dan kapitalisasi pasar. Selain itu juga memperhatikan kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, dan faktor-faktor lain terkait kelangsungan usaha perusahaan.  (@arif_rhakim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.