Kamis, 25 April 24

Dapat 47% dari Suara Muslim, Jokowi Masih Belum Aman

Dapat 47% dari Suara Muslim, Jokowi Masih Belum Aman
* Presiden Jokowi.

Jakarta, Obsessionnews.com – Berdasarkan hasil rilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) elektabilitas Presiden Joko Widodo dikalangan umat Islam berada di 47% masih jauh lebih tinggi dibanding Prabowo Subianto yang hanya memperoleh 19%. Namun demikian, suara Jokowi di kalangan Muslim masih belum aman.

“Kalau potret hari ini elektabilitas di bawah 50% itu belum aman. Apalagi di kalangan pemilih muslim belum sampai 50%,” kata Direktur IPI Burhanuddin Muhtadi dalam acara diskusi Siapa Wapres Jokowi 2019 di Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Menurut Burhanuddin, sejak dulu suara umat Muslim masih banyak dikuasai oleh partai-partai Islam. Misalnya dalam Pemilu 1955. Jumlah pemilih tersebut mencakup 42% penduduk Indonesia. Untuk itu Jokowi disarankan harus bisa menjajaki wilayah yang memiliki basis Muslim yang kuat.

“Kalau di basis Partai Masyumi, Pak Jokowi masih berat sampai sekarang terutama di Sumatra dan Jawa Barat, Banten. Sedangkan di daerah Nahdlatul Ulama, Pak Jokowi aman,” ujarnya.

Burhanuddin menambahkan potret tersebut membuat sosok cawapres Jokowi di Pilpres 2019 sangat menentukan. Salah satu nama yang menjadi favorit pemilih muslim adalah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 17-24 September 2017, nama Gatot berada di bawah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai cawapres paling difavoritkan responden.

Basuki dan Gatot menduduki dua besar simulasi 16 dan 8 nama kandidat cawapres Jokowi. Ketika diberikan 16 pilihan, responden pemilih Basuki dan Gatot masing-masing 16% dan 10%. Tatkala dikerucutkan menjadi 8 nama, keduanya memperoleh dukungan berturut-turut 17% dan 14%.

Namun, ketika IPI menyisihkan nama Basuki maka Gatot mendapatkan 25% suara, diikuti Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 24% dan Kepala Polri Jenderal Pol. Tito Karnavian 12%. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.