Jumat, 26 April 24

Universitas MH Thamrin dan DCSC Gelar Penyuluhan Kesehatan untuk Anak Yatim di Bekasi

Universitas MH Thamrin dan DCSC Gelar Penyuluhan Kesehatan untuk Anak Yatim di Bekasi
* Penyuluhan kesehatan untuk anak yatim di Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017) sore.

Bekasi, Obsessionnews.com – Dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Dunia tanggal  7 April, Universitas MH Thamrin dan Developing Countries Studies Center (DCSC) menggelar penyuluhan kesehatan untuk anak yatim dan mereka yang kurang mampu. Acara digelar di panti anak Yayasan Rahmatan Lil Alamin, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017) sore. Tak kurang seratus anak dari umur 4 sampai 12 tahun mengikuti penyuluhan kesehatan gigi, periksa darah dan layanan kesehatan lainnya. Mereka menyambut penyuluh dengan marawis, lengkap rebana dan tambur. Mirip suasana pengajian. Selanjutnya pemeriksaan darah dilakukan. Tak ada anak yang mundur untuk menghindari jarum suntik. Mereka meringis sebentar, namun selepasnya tertawa bersama.

Saat ditanya golongan darah masing-masing, tak ada yang menjawab. Itu berarti bahwa selama ini anak-anak belum pernah diperiksa darahnya, termasuk manfaatnya.

“Pemeriksaan darah penting sebagai deteksi dini bila ada gejala di dalam tubuh”, ujar Sumiati Bedah, SKM, MPd, MKM, dosen Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin dalam keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews.com, Senin (17/4).

Lebih lanjut Bedah menjelaskan secara keseluruhan bahwa kesehatan adalah aset yang tak ternilai. Anak-anak tak akan bisa bermain, pergi ke sekolan dan menjalankan aktivitas secara nornal, bila kesehatannya terganggu. Oleh karenanya ia mengistilahkan kesehatan sebagai mahkota.

Lebih jauh dalam upaya menjaga kesehatan sehari-hari, anak-anak harus mendapatkan asupan gizi yang cukup aga kebutuhan tubuh terpenuhi.

“Gizi tidak identik dengan makanan enak dan mewah. Melainkan elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air”, kata Parlin Dwiyana, STP, MKM, selaku Ketua Prodi Gizi Universitas MH Thamrin.

Perihal tersebut anak-anak di Tambelang umumnya kesulitan mendapatkan akses terhadap air bersih. Dari pantauan dilapangan, air di panti dan rumah penduduk  sekitar semuanya berwarna kuning, meskipun warga setempat sudah memperdalam sumur. Dengan kondisi demikian, kesehatan anak-anak juga bisa mengalami gangguan.

Maka ke depan, pihak panti mengharapkan dukungan pihak-pihak yang peduli untuk membuat sumur yang bisa menghasilkan air bersih. Hal ini agar kebutuhan air minum dan memasak bagi warga lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Mengenai hal ini, DCSC setuju karena air adalah urat nadi kehidupan.

“Tanpa ketersediaan air bersih yang memadai, kesehatan warga akan mengalami gangguan. Maka momentum Hari Kesehatan Dunia di bulan April ini perlu dijadikan momentum bagi pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, bersama elemen lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kawasan yang sehat bagi kehidupan warga”, pungkas Rika Kartika, MSi, Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat DCSC.

Sebagai informasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2015 berada di peringkat 113, dengan skor 0,689. Sementara negara tetangga kita, Malaysia, berada di peringkat 59 dengan skor 0,789. Peringkat Singapura dan Thailand juga di atas Indonesia. Ini berarti bahwa perlu upaya serius untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan kesehatan menjadi elemen utama. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.