Jumat, 26 April 24

Meski Elektabilitasnya Tinggi, Pasangan Ini Tak Boleh Terlena

Meski Elektabilitasnya Tinggi, Pasangan Ini Tak Boleh Terlena
* Pasangan Cagub Cawagub Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Numang dan Tanribali Lamo (AAN-TBL). (foto: agusarifinnumang.Win)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pasangan Cagub-Cawagub Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Numang dan Tanribali Lamo (AAN-TBL) terus mendapat hasil positif dalam beberapa survei. Kali ini Lembaga Survei Suara Sulawesi Selatan (LSS Sulsel) kembali mengunggulkan pasangan tersebut.

Dari hasil riset lembaga survei itu yang menggunakan simulasi, menempatkan pasangan usungan parpol yang dipimpin Prabowo Subianto ,Yusril Izha Mahendra, yaitu pasangan AAN-TBL di posisi pertama dengan elektabilitas 33,8 persen.

“Agus-Tanribali mendapat hubungan yang kuat dengan tingkat kepercayaan publik Sulawesi Selatan akan kompetensi dan Istiqomahnya Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo merealisasikan janji–janji kamanye pada masyarakat,” kata Direktur LSS Sulsel Firmansyah dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (24/6/2018).

Sementara di urutan kedua pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) dengan tingkat keterpilih sebanyak 26,7 % dan diurutan ketiga pasangan. Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) dimana Tingkat elektabilitas pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) sebesar 17,4 persen.

“Meski dengan tingkat elektabilitas yang mencapai 33,8 persen, untuk memenangkan pilgub pasangan Ini tak boleh terlena karena segala cara akan dilakukan oleh pasangan calon lain untuk mendapatkan suara,” jelasnya.

Firmansyah menambahkan, AAN-TBL dinilai sebagai pasangan yang jujur dan bersih dari korupsi dan amanah oleh masyarakat Sulsel. Masyarakat Sulawesi selatan sendiri tidak ingin beli kucing dalam karung, karenanya ketiga paslon lainnya belum punya pengalaman dan bukti dalam memimpin Sulawesi Selatan

Menurut dia, tingginya tingkat elektabilitas AAN-TBL juga tak lepas kinerja Agus Arifin Numang selama mendampingi Syahrul Yasin Limpo selama dua periode dimana perekonomi Sulawesi Selatan tumbuh lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional.

“Serta pesatnya pembangunan Infrastruktur serta terjadinya surplus hasil hasil pertanian di Sulawesi selatan,” terang Firmansyah. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.