Sleman, Obsessionnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan peraturan yang melarang pemasangan gambar tokoh nasional pada pemilu mendatang.
Peraturan KPU tersebut menuai kecaman dari anggota Fraksi Partai Golkar DPR Siti Hediati Soeharto. Putri Presiden kedua Soeharto yang akrab disapa Titiek Soeharto ini menilai peraturan itu terlalu mengada-ada.
Ia mengungkapkan, tokoh-tokoh seperti mantan Presiden Soekarno dan mantan Presiden Soeharto merupakan tokoh-tokoh nasional, sehingga siapa pun boleh memasangnya.
“Saya rasa terlalu mengada-ada. Siapa pun boleh pasang. Pak Karno, Pak Harto itu kan punya masyarakat, bukan punya keluarga Pak Harto sendiri atau Pak Karno sendiri. Siapa pun boleh pasang,” kata Titiek seusai menghadiri acara panen padi dan temu tani di Dusun Daratan III, Sendangarum, Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (9/3/2018)
Anggota DPR dari daerah pemilihan DIY ini berpendapat KPU semestinya tidak berhak melarang pemasangan tokoh-tokoh nasional dalam kampanye, karena semua tokoh itu merupakan milik bersama.
“Silakan saja kalau mau pasang, siapa pun boleh. Jangan dilarang-larang,” tegasnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu KPU melarang pemasangan gambar tokoh nasional, yang bukan pengurus partai politik pada alat peraga kampanye (APK) pada pemilu mendatang.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, tokoh nasional yang bukan pengurus partai politik, seperti Pak Karno, Pak Harto, dan BJ Habibie tidak boleh ada dalam alat peraga kampanye.
Menurutnya, pemasangan gambar dan foto figur-figur nasional yang bukan merupakan pengurus partai politik hanya diizinkan saat partai mengadakan rapat internal saja. Peraturan tersebut telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. (arh)
