Upaya admin akun Facebook maupun Instagram Presiden Joko Widodo menghapus kritikan dan memblokir netizen bisa dipersepsikan Jokowi sosok yang tidak mau dikritik.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada LASKARMEDSOS (21/2/2018). “Baru kali ini Presiden Jokowi melalui admin memblokir dan menghapus komentar-komentar dari warganet di Facebook dan Instagram,” kata Muslim Arbi.
Menurut Muslim, memblokir dan menghapus komentar warganet justru membuktikan Jokowi tidak siap untuk dikritik. “Facebook SBY penuh caci-maki dan kritikan, tetapi tidak pernah ada upaya menghapus,” papar Muslim.
Muslim mengingatkan, sebagai pejabat publik, seharusnya Jokowi bisa menerima berbagai kritikan dari masyarakat di akun sosial media. “Persepsi dari masyarakat, Jokowi lebih suka dipuji,” kata Muslim.
Terkait hal itu, Muslim memperkirakan, warganet dari kelompok milineal kecil kemungkinan memilih Jokowi di Pilpres 2019. “Orang-orang yang melek internet merupakan kelompok kritis. Jika Jokowi anti kritik, kelompok ini kecil kemungkinan memilih Jokowi di Pilpres 2019,” pungkas Muslim.
Hingga saat ini, komentar netizen di akun Instagram Presiden Joko Widodo yang memuat foto selfie Jokowi di laga final Piala Presiden 2018 menyentuh angka 500 ribu komentar.
Sayangnya, banyak komentar di IG Jokowi yang bernada sindiran dan kritikan yang dihapus admin. Bahkan sejumlah akun yang bersuara keras diblock.
“Ini bikin bingung, Instagram Jokowi tapi kebanyakan isinya ngasi Selamat Anies, mana komennya tembus 500 ribu lagi,” tulis pengacara senior Mahendradatta di akun Twitter @mahendradatta.
