Kamis, 25 April 24

Penembakan di Istana Saudi, Raja Salman Dievakuasi ?

Penembakan di Istana Saudi, Raja Salman Dievakuasi ?
* Aparat keamanan Saudi menembak jatuh drone di kawasan tertutup di kompleks istana kerajaan di Riyadh. (BBC)

Sebuah video yang tersebar Sabtu (21/4) malam, mengabarkan adanya aksi penembakan di sekitar istana raja Arab Saudi di Riyadh. Tidak berapa lama setelah itu muncul rumor yang menyebutkan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz dan Putera Mahkota, Mohammed bin Salman lari ke tempat lain untuk menyelamatkan diri.

Seperti dilansir ParsToday, sebagian berita mengungkapkan bahwa raja dan putera mahkota Arab Saudi dilarikan ke sebuah pangkalan militer di sekitar Riyadh yang berada dalam pengawasan langsung AS.

Dilaporkan, terjadi kudeta yang sedang ditutupi oleh rezim Al Saud dari pantauan publik dunia. Hingga kini belum ada reaksi resmi dari pihak kerajaan Saudi terhadap merebaknya berita ini. Beberapa jam lalu, pihak kepolisian Arab Saudi mengklaim penembakan terjadi karena ada drone yang terbang di sekitar istana raja. Tapi berbagai media meragukan klaim tersebut, karena penembakan terjadi secara masif dan kurang logis terjadi untuk menangani sebuah drone saja.

Dilansir BBC, Minggu (22/4), aparat keamanan di Arab Saudi menembak jatuh drone di kompleks istana kerajaan di ibu kota Riyadh, yang masuk dalam kawasan tertutup.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (21/4) malam, dan video yang beredar di internet sepertinya memperlihatkan adu tembak yang cukup sengit di kompleks kediaman para anggota kerajaan tersebut.

Kejadian itu langsung memicu rumor, yang cepat beredar di media sosial tentang kemungkinan ‘kudeta’ atau ‘perlawanan politik’ di Saudi.

Mungkin untuk meredam rumor ini, kepolisian di Riyadh mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan ‘drone mainan berukuran kecil’ ditembak jatuh karena diterbangkan di kawasan tertutup.

Menurut kantor berita resmi Saudi (SPA), drone tersebut diterbangkan di kawasan Khuzama di Riyadh, sekitar pukul 19.50 waktu setempat.

Belum diketahui siapa yang menerbangkan drone, tapi polisi Saudi menegaskan penyelidikan sudah dilangsungkan. Belum juga ada penjelasan apakah ada korban atau kerusakan dalam insiden ini.

Seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters mengatakan bahwa Raja Salman tengah tak berada di kompleks istana saat kejadian penembakan drone berlangsung,”Raja (Salman) tengah berada di Diriya,” katanya kepada Reuters.

Pada 2017, seorang pria bersenjata mengeluarkan tembakan di pintu gerbang di kediaman raja di Jeddah, menewaskan dua petugas keamanan dan melukai tiga orang lainnya sebelum akhirnya ditembak mati.

Aparat menemukan senjata Kalashnikov dan tiga bom molotov. Drone menjadi persoalan sensitif di Saudi karena di masa lalu kelompok perlawanan Houthi di Yaman menggunakan drone untuk menyerang sasaran di Riyadh.

Pemerintah Yaman mengatakan drone yang dipakai kelompok Houthi ‘dipasok oleh Iran’. Kelompok perlawanan ini juga menembakkan rudal ke wilayah Saudi.

Saudi memimpin koalisi sejumlah negara yang bertempur melawan kelompok Houthi di Yaman, yang dikatakan Saudi mendapat dukungan penuh pesaing Saudi di kawasan, Iran.

Peristiwa penembakan terbaru meskipun berupaya ditutupi oleh pihak kerajaan Arab Saudi mengindikasikan adanya guncangan di tubuh istana yang yang diklaim akibat sebuah drone. Masalah ini menunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada tempat yang aman bagi rezim Al Saud. Peristiwa ini terjadi hanya selang beberapa hari dari penyelenggaraan KTT Liga Arab yang berlangsung di Dhahran, yang dipindahkan dari Riyadh karena takut terkena serangan rudal Ansarullah Yaman. (ParsToday/BBC)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.