Jumat, 19 April 24

Menteri LHK: Masyarakat Berpikirnya yang Penting Sampah Tidak di Halaman Rumah

Menteri LHK: Masyarakat Berpikirnya yang Penting Sampah Tidak di Halaman Rumah
* Menteri LHK Siti Nurbaya.

Makassar, Obsessionnews.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MLHK) Siti Nurbaya Bakar terus menyuarakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Demikian himbuan pengurangan sampah plastik.

“Harus ada gerakan nasional jika memakai sampah plastik, kita memberi beban ke alam dan bagi lingkungan,” kata Siti Nurbaya saat menghadiri Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Minggu (18/3/2018).

Siti menyinggung kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah dalam hal menjaga lingkungan. Banyak yang masih berfikir yang penting sampah tidak berada di halaman rumah. Mereka lalu membuang sampahnya sembarang.

“Memang problem yang dihadapi masyarakat berpikir, biarlah sampah ada yang penting bukan di halaman rumahnya. Jadi, sindromnya itu harus diubah,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa uji coba kantong plastik berbayar yang diterapkan pada 2016 lalu. Hasilnya sangat baik lantaran 55 persen turun disemua retail pada 2017 lalu. “Tapi, problemnya di 2016 harusnya jangan merasa dengan plastik berbayar itu membebani rakyat, itu yang terbalik,” tutur Siti Nurbaya.

Siti Nurbaya mencontohkan persoalan sampah plastik yang sempat viral di media sosial pada 3 Maret lalu di Bali.  Sehingga membuat Pemerintah Daerah Bali dan pusat menggelar rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang  Kemaritiman. “Keesokan harinya kan enggak ada lagi sampahnya, artinya sampah itu terbawa arus laut,” kata dia.

Selain itu, pemerintah daerah juga agak susah menyiapkan anggaran untuk sampah. Dengan alasan tak ada pendapatan baliknya. “Seharusnya Ibu-ibu di Makassar produktifkan bank sampah, karena bisa menjadi ATM untuk bayar listrik.”

Menurutnya persoalan sampah memang sangat serius harus ditangani. Meskipun dua pekan lalu, sempat viral di media sosial jika Indonesia juara sampah plastik hasil penelitian orang asing asal Amerika Serikat pada 2015.

“Sekarang sudah banyak perubahan karena dinamikanya sangat tinggi. Misalnya gerakan-gerakan dari komunitas yang luar biasa, yang biasa menolong ekonomi keluarga.” (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.