Jakarta, Obsessionnews.com – Para Alumni 212 menggelar konferensi pers Kongres Nasional Alumni 212 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017). Mereka mengingatkan peristiwa setahun lalu, yakni 2 Desember 2016 atau aksi 212 jilid 1 di kawasan Monas, Jakarta Pusat yang telah menggetarkan dunia.
Di mana diketahui lebih dari tujuh juta orang di kawasan Monas itu diputihkan oleh umat Islam dalam aksi damai yang menuntut penista agama, Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) kala itu menjabat untuk segera diadili.
Aksi yang dipimpin oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab berjalan sangat damai dan tertib itu menjadi landasan diadakannya Kongres Nasional Alumni 212 digelar di Pondok Gede, Jakarta Timur pada 30 November – 1 Desember 2017 mendatang.
Kongres ini bertujuan untuk menghimpun kembali kekuatan umat Islam dalam berbagai aspek. Ini akan mengingatkan kembali akan indahnya semangat kebersamaan dan persatuan. Ini juga akan menyikapi kondisi politik, hukum, sosial dan berbagai perkembangan terakhir di Indonesia.
Dalam keterangan pers yang diterima Obsessionnews.com, para Alumni 212 mengingatkan pendiri bangsa adalah para ulama dan sudah seharusnya Indonesia ini dijaga dan dirawat.
Sebagaimana diketahui, lanjut keterangan dari Panitia Kongres ini, di bawah rezim Jokowi ini bukan tidak ada kebaikan dan keberhasilannya, tetapi sisi buruknya berkembang dengan sangat cepat. Pada akhirnya dengan kelalaian dan sikap abai dan tidak belajar dari sejarah, bukannya tidak mungkin nasib NKRI tinggal nama. Indonesia terpecah belah menjadi negeri-negeri bagian dan bisa mengalami nasib yang sama seperti negeri Melayu-Singapura yang didominasi oleh bukan Melayu. (Popi)
