Sabtu, 20 April 24

Jokowi Jelaskan Isu TKA China di Masjid

Jokowi Jelaskan Isu TKA China di Masjid
* Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Padang, Obsessionnews.com – Isu PKI anti Islam dan juga serbuan para tenaga kerja asing (TKA) China ternyata cukup ampuh dimainkan untuk menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sampai-sampai dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapinya dengan serius.

Seperti pada saat pembagian sertifikat wakaf di Masjid Jami’atul Huda Ketapang, Padang Sumatera Barat, Senin (21/5/2018). Pada kesempatan itu, Jokowi kembali mengklarifikasi isu soal dirinya keturunan PKI dan serbuan TKA China. Jokowi menegaskan dirinya orang desa, bukan orang Singapura.

“Orang desa saya ini, bukan dari elite politik. Bukan dari Jakarta,” kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, bapaknya berasal dari Karang Anyar, sementara ibunya dari Boyolali. Ia perlu meluruskan isu-isu seperti ini, karena khawatir banyak yang percaya. Isu ini juga membuat bangsa Indonesia susah bekerja.

“Kalau isu-isu seperti ini dikembangkan kita tidak fokus bekerja dengan baik, hanya membantah isu-isu itu. Kalau tidak saya sampaikan nanti berkembang ke mana-mana,” ujarnya menjelaskan.

Presiden mempersilakan para jamaah untuk bertanya. Salah seorang menanyakan soal kabar tenaga kerja asing (TKA) yang menyerbu masuk Indonesia. Jokowi lalu menjelaskan, memang pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 tahun 2018 tentang TKA. Namun Jokowi menilai banyak yang salah kaprah.

“Perpres yang baru justru mengatur ketatnya TKA itu masuk. Syarat-syarat diperketat. Dulunya enggak bayar sekarang harus bayar. Waktu juga dibatasi secara ketat. Tapi intinya justru memperketat. Jadi jangan di balik-balik,” jelas Jokowi.

Presiden menilai, munculnya isu bahwa pemerintah melonggarkan TKA terutama dari China untuk masuk ke Indonesia, hanya masalah politik semata. “Ini kembali ke isu politik lagi. Sebetulnya memperketat justru kita dianggap memperlonggar,” tegas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu meminta masyarakat untuk berpikir. UMR di China saja, bisa mencapai 8-9 juta. Sementara di Indonesia, UMR rata-rata sekitar Rp2 juta. Maka menurut Jokowi, tidak masuk akal ada perusahaan yang mau menggaji TKA China dengan nilai yang besar. Sementara tenaga dari Indonesia jauh lebih murah. “Logikanya di situ,” ungkapnya.

Lanjut Jokowi, banyak juga para TKI yang bekerja di Hong Kong karena gajinya lebih besar hingga tujuh kali lipat dari dalam negeri. “Memang tenaga kerja ada yang masuk tetapi untuk hal-hal yang memiliki skill,” katanya.

Melalui Perpres Nomor 20, tenaga kerja dengan skill itu juga tidak lama. Hanya beberapa bulan saja. “Karena kalau gaji di sini perusahaan enggak akan kuat karena gajinya lebih mahal dari kita. Logika itu enggak masuk. Jadi mohon isu-isu seperti ini kita saring, benar enggak sih logikanya masuk,” ujarnya menegaskan.

Presiden meminta masyarakat jangan langsung percaya, dengan hal seperti ini. Perlu untuk dicari tahu terlebih dahulu kebenarannya. “Kembali lagi urusannya politik. Jangan sampai kita menelan mentah-mentah.” (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.