Kamis, 25 April 24

HUT ke-50 Tahun ANTAM Berobsesi Menuju ke Masa Depan Emas

HUT ke-50 Tahun ANTAM Berobsesi Menuju ke Masa Depan Emas
* PT Aneka Tambang Tbk (PT ANTAM) berusia 50 tahun pada Kamis (5/7/2018). (Foto: Twitter @OfficialAntam)

Jakarta, Obsessionnews.com – PT Aneka Tambang Tbk (PT ANTAM) berusia 50 tahun pada Kamis (5/7/2018). Dalam rangkaian merayakan HUT ke-50 Direktur Utama PT ANTAM Arie Prabowo Ariotedjo bersama jajarannya melakukan senam bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Jakarta, Sabtu (7/7).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Direktur Utama PT ANTAM Tbk Arie Prabowo Ariotedjo melakukan senam bersama dan melepas peserta lari dalam rangka merayakan HUT ke-50 PT ANTAM Tbk di Jakarta, Sabtu (7/7/2018). (Foto: Twitter @KemenBUMN)

Di usia emasnya ini ANTAM berobsesi menuju ke masa depan emas. “50 tahun usia ANTAM, Golden Years Toward Golden Future,” tweet akun Twitter resmi ANTAM, @OfficialAntam, Kamis (5/7).

ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%). ANTAM didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral.

Pendapatan ANTAM diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama ANTAM adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emasperak dan bauksit. Jasa utama ANTAM adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia, serta jasa geologi.

ANTAM mencatatkan peningkatan kinerja operasi, penjualan dan keuangan yang signifikan pada 2017. Perusahaan tambang ini membukukan pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai 96 persen, dari Rp 1,13 triliun pada 2016 menjadi Rp 2,21 triliun.

Pencapaian EBITDA yang positif terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM. Hal ini juga tak lepas dari peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM.

Adapun penjualan bersih ANTAM di tahun anggaran (FY) 2017 tercatat sebesar Rp 12,65 triliun, naik 39 persen dibanding tahun sebelumnya. Untuk laba bersih, ANTAM membukukan Rp 136 miliar pada FY 2017. Besaran laba tersebut melonjak 111 persen dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp 64 miliar.

Menjelang HUT-nya ke-50 kinerja ANTAM cemerlang. ANTAM mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama perusahaan yang positif pada Kuartal I tahun 2018 (1Q18) dibandingkan capaian kinerja produksi dan penjualan Perusahaan pada periode Kuartal I tahun 2017 (1Q17).

Pada 1Q18 Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 107% dari capaian 1Q17 sebesar 2.934 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada IQ18 mengalami pertumbuhan 109% dibandingkan 1Q17 atau mencapai 5.363 TNi seiring dengan pertumbuhan permintaan produk feronikel Antam.

Untuk komoditas emas, pada 1Q18 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 539 kg dengan volume penjualan emas mencapai 6.945 kg atau naik sebesar 226% dibandingkan capaian 1Q17 sebesar 2.127 kg seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk logam mulia Antam.

“Pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan Antam pada kuartal I 2018 yang positif sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan dan memberikan imbal hasil yang positif kepada pemegang saham melalui peningkatan performa produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah. Upaya tersebut menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang,” kata Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo dalam keterangannya, Kamis (12/4/2018).

Pada Maret 2018 perusahaan telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah (<1,7% Ni) sebesar 2,7 juta wmt dan bijih bauksit tercuci dengan kadar ≥42% Al2O3 sebesar 840 ribu wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk periode 2018-2019.

Pada 2017, Antam telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,9 juta wmt yang terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2017 serta 1,2 juta wmt diperoleh pada Oktober 2017. Sementara rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci diperoleh pada periode Maret 2017.

Seiring dengan didapatkannya izin ekspor bijih nikel kadar rendah, pada 1Q18 volume produksi bijih nikel Antam mencapai 2,11 juta wmt, naik sebesar 301% dengan level penjualan mencapai 1,15 juta wmt, tumbuh signifikan sebesar 2.171% dibandingkan penjualan bijih nikel 1Q17 sebesar 50.500 wmt.

Stream komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 1Q18. Volume produksi bauksit tercatat 200.300 wmt, tumbuh sebesar 116% dengan volume penjualan mencapai 61.380 wmt, naik sebesar 37% dibandingkan capaian periode 1Q17. (arh)

 

Baca Juga:

FOTO Menteri BUMN Senam Bersama Rayakan HUT ke-50 PT ANTAM

Harga Emas Antam Naik Rp631 Ribu per Gram

Harga Emas Antam Dibuka Rp 616.000 /Gram

Ini Tantangan ANTAM yang Dinakhodai Arie Prabowo Ariotedjo

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.