Jumat, 19 April 24

Glen Glenardi Dianugerahi ‘Best CEO Private Sector’ di Obsession Awards 2017

Glen Glenardi Dianugerahi ‘Best CEO Private Sector’ di Obsession Awards 2017
* Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi.

Dengan visi yang jernih dan pengalaman yang panjang di dunia perbankan, Glen Glenardi sukses membawa PT Bank Bukopin, Tbk. tumbuh berkelanjutan, senantiasa melakukan inovasi dan mencetak kinerja gemilang.

Sukses kinerja tergambar pada laporan keuangan terkini Perseroan, bank berkode emiten BBKP tersebut mencatatkan realisasi laba bersih sebesar Rp884 miliar (per September 2016), tumbuh 10,7% secara year on year.

Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 13,45% yoy. Dari sisi kredit, sampai September 2016, Bank Bukopin mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,6% yoy menjadi Rp73,1 triliun.

Berdiri pada 10 Juli 1970, bisnis Bank Bukopin fokus pada segmen UMKM. Seiring berjalannya waktu, di bawah kemudi Glen Glenardi, Sang Direktur Utama, Bank Bukopin terus bertumbuh dan berkembang hingga masuk ke dalam jajaran bank kelas menengah di Indonesia.

Saat ini, Bank Bukopin telah beroperasi di seantero Nusantara, tersebar di 23 provinsi yang terhubung secara real time on-line dengan didukung oleh 43 kantor cabang, 170 kantor cabang pembantu, 126 kantor kas, 75 kantor fungsional (layananmikro), 36 payment point, serta 8 layanan Pickup service.

Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 593 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.

Untuk mendukung layanan terbaik pada nasabah, Bank Bukopin juga telah mengoperasikan 862 mesin ATM yang terkoneksi dengan seluruh jaringan  ATM  BCA Prima, ATM Bersama dan Plus di seluruh Tanah Air. Ya, sesuai dengan motto ‘Memahami dan Memberi Solusi’ Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabahnya.

Glen mengaku kesuksesan Bank Bukopin tak dimiliki oleh dirinya sendiri, tetapi merupakan kontribusi dari anggota tim dan seluruh karyawan Bank Bukopin. Karena karyawan selalu disiplin dan komitmen untuk melaksanakan anggarannya dengan baik, maka terjadilah seperti itu.

Karena fungsi Glen di perusahaan, laiknya sebuah dirigen dalam sebuah orkestra, adalah sebagai pengatur strategi, yang mengimplementasikannya di tataran teknis tentu seluruh karyawan.
Di Bank Bukopin, Glen mencoba membangun sebuah team work yang baik dan memangkas jarak antara atasan dan bawahan.

“Ruangan saya selalu terbuka untuk karyawan.Siapa saja saya terima sepanjang itu untuk kebaikan perusahaan,” tutur pria asal Cirebon itu.

Pada 2017 ini di tengah gejolak perekonomian global yang belum bisa diprediksi, Glen menargetkan Bank Bukopin dapat tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri.

Pada 2021, ditargetkan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) harus di bawah 85%, Non Performing Loan (NPL) di bawah 3%, dan Nett Interest Margin (NIM) harus di angka> 4%, serta tingkat produktivitas kerjakaryawan mencapai angka 60%-70%.

“Bank Bukopin harus membuat skala ekonomi bisnis sehingga dalam waktu lima tahun ke depandapat tercapai angka-angka tersebut. Termasuk juga produktifitas SDM sudah mencapai 70%. Artinya kalau mesin, kapasitasnya mendekati 100%,” tegas penghobi Vespa ini.

Bank Bukopin telah menjadi bank yang fokus pada segmen ritel yang terdiri dari mikro, UKM, dan konsumer, serta didukung oleh segmen komersial. Diharapkan, Bank Bukopin akan difokuskan untuk dapat menjadi pemain utama di segmen UKM.

“Alhamdulillah, kita berada di posisi ketujuh menjadi bank mandiri di sektor UKM. Ke depan saya berharap, masuk ke lima atau tiga besar,” targetnya.

Di bawah nahkoda Glen, Bank Bukopin secara konsisten terus memacu pertumbuhan bisnis pada segmen ritel sebagai motor penggerak pertumbuhan kinerja Perseroan dan memposisikan segmen komersial sebagai penyeimbang.

Untuk lebih memacu pertumbuhan pada segmen mikro ke depannya, Perseroan akan meningkatkan focus pada kredit para pensiunan pegawai pemerintah, TNI, dan kepolisian serta memperkuat pengembangan aliansi strategis dengan mitra strategis.

Dari sisi funding, Glen berharap dana yang masuk ke perusahaan akan semakin didominasi oleh dana jangka panjang. Dengan demikian suitainability bank semakin terjaga.Oleh karena itu, perlu strategi marathon untuk mengelola funding.

Jadi, sambungnya, dalam mengelola dana pihak ketiga Bank Bukopin, manajemen harus mengelola dengan tepat antara dana-dana yang bersifat spint dan marathon.

Garap Fintech
Bank Bukopin juga akan terus mendorong optimalisasi kinerja reseller/partner, branchless banking, dan mendorong Swamitra, serta pengembangan Fin Tech.

Menjamurnya fintech di Indonesia kerap dianggap sebagai ancaman bagi perbankan. Padahal, perbankan dapat bersinergi dengan startup fintech agar dapat memberikan solusi inovatif untuk mendorong ekosistem yang berkelanjutan.

Bank Bukopin menjawab tantangan tersebut dengan bertransformasi dan berinovasi menuju perusahaan yang fasih digital dengan mendukung percepatan ekosistem startup Indonesia, serta menginisiasi program-program pembinaan dan edukasi calon pendiri startup untuk mendorong inovasi.

Hal tersebut sejalan dengan visi dan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara melalui berbagai inisiatif, salah satunya GerakanNasional 1000 Startup Digital, yang bertujuan menciptakan 1.000 startup berkualitas di Indonesia, yang diprakarsai oleh KIBAR dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Bank Bukopin hadir untuk menjadi pendukung utama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Kami menyiapkan diri dari berbagai lini, untuk menyambut dan memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan untuk menciptakan lebih banyak pelaku startup fintech yang mampu memberikan solusi untuk Indonesia,” ujar Glen.

Ia  juga menargetkan menjadikan Bank Bukopin masuk ke dalam jajaran 10 bank di Tanah Air dilihat dari sisi laba. “Ini adalah cita-cita perusahaan yang harus kita realisasikan bersama,” pungkasnya.

Dalam Obsession Awards 2017 yang digelar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3), Glen bersama empat tokoh lainnya dianugerahi  penghargaan kategori “Best CEO Private Sector”. (Giattri F.P)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.