Jakarta, Obsessionnews.com – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menyatakan kesiapannya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai kendaraan politiknya.
Ia mengaku mau bergabung dengan PDI-P karena memiliki kesamaan visi dengan ideologi PDI-P, lantaran sejak masih muda ia pernah bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI).
“Saya bergabung karena saya merasa punya kesamaan visi dengan PDI-P. Waktu masih muda dulu saya pernah gabung di GMNI. Dan teman-teman saya di GMNI dulu, sekarang banyak gabung di PDI-P,” ujar Antasari di Jakarta, Sabtu (28/1/2017).
Antasari belum memberi tahu kapan persisnya dirinya akan bergabung sebagai kader PDI-P. Namun, yang pasti keinginan itu akan terwujud. Sebab, pihaknya sudah melakukan komunikasi yang intensif dengan pengurus PDI-P. “Ya nanti, saatnya akan gabung,” ujar mantan Ketua KPK.
Pria kelahiran Pangkal Pinang, 18 Maret 1953 ini bebas dari hukumannya atas kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Ia dovonis 18 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan. Dalam perjalanannya ia mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo setelah melewati masa hukuman 7 tahun penjara.
Antasari lantas mendatangi Istana Negara untuk bertemu dengan Jokowi dan menyampaikan terimakasih. Ia berjanji akan kembali membongkar kasus lamanya. Sebab, ia yakin apa yang menimpa dirinya sebagai bentuk kriminalisasi. (Albar)
Tokoh yang mengaku dikriminalisasi oleh ‘orang kuat’ ini divonis 18 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah dinyatakan terbukti membunuh Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Putra Rajawali Banjaran. (Albar)
