Sabtu, 20 April 24

Al-Aqsha di Hatimu

Al-Aqsha di Hatimu

Oleh: Ustadz Felix Siauw, Pengemban Dakwah

 

Kecintaan itu letaknya di hati, dan saat ia sudah mengakar di hati, maka ia akan tumbuh dan mewujud. Layaknya tanaman, maka keindahan cinta akan terlihat lewat lisannya, terpancar dari perbuatannya.

Rasulullah mengajarkan kita cinta. Yang utama pada Allah dan Rasul-Nya, lalu pada jihad fii sabilillah, baru pada semua makhluk yang Dia ciptakan, berikut dunia dan segala kenikmatan yang tersedia.

Itu yang ada di hati mereka yang tetap tinggal di Baitul Maqdis, Al-Aqsha Tanah Syam, Ardhul Muqaddas. Cinta itulah yang membuat mereka tak lagi peduli dengan darah dan harta. Sebab Islam yang utama.

Tanah Syam dan keistimewaannya, ia disebut-sebut oleh lisan manusia termulia, dirindukan oleh para sahabat, debunya saksi dakwah para nabi. Tanahnya subur oleh darah mujahid, pepohonannya saksi ilmu para ulama.

Maka wajar Muslim memiliki cinta pada Baitul Maqdis, sebagaimana mereka cinta pada Masjid Al-Haram dan Masjid An-Nabawi. Sebab itu adalah bagian mereka, bagian hati mereka.

Bertanyalah pada diri sendiri, tanyalah hatimu sebagai seorang Muslim, bukan seorang yang punya kedudukan, jabatan, apapun profesimu, harakah dakwahmu, atau berapa followers yang kamu punya.

Tegakah dirimu tidak menghadiri sebuah momen persatuan, di mana engkau bisa menunjukkan kepada dunia, betapa penting Al-Aqsha bagimu? Bahwa Muslim itu satu di seluruh dunia?

Sanggupkah dirimu menanggung lara dan penyesalan, hanya melihat dari layar HP milikmu, jutaan manusia membela Al-Aqsha dengan sepenuh jiwa, sementara ANTUM BISA menghadirinya, meramaikan dan menunjukkan keberpihakan?

Tanya hatimu kawan, sebagai manusia, sebagai Muslim.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.