Oleh : Sudarsono Hadisiswoyo, Pengamat Kebijakan Publik
Dengan terjadinya mutasi Pati di tubuh Polri secara mendadak, khususnya digantinya Polda Metro Jaya, Irjen (Pol) M.Iriawan oleh Irjen (Pol) Idham Azis, ada indikasi terjadinya faksional tajam di tubuh Polri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sendiri sepertinya tidak mampu menahan arus faksional ini. Hal ini sepertinya, terpengaruh oleh situasi politik yang berkembang.
Menguatnya faksional ini ditandai dengan semakin besarnya dukungan masyarakat kepada Wakapolri Irjen (Pol) Syafrudin yang saat ini seperti sedang diharapkan mengembalikan posisi polisi sebagai security of criminal justice system.
Gerbong Wakapolri ini tidak tanggung-tanggung dalam menempati posisi Kapolda paling strategis di Indonesia yaitu Kapolda Metro Jaya.
Dalam sebuah institusi Pemerintah seperti Polri, faksional merupakan hal yang biasa terjadi.
Tapi yang terpenting adalah bagaimana faksi baru yang tampil ini mampu memperbaiki institusi kepolisian.
Polda Metro Jaya sejak kepemimpinan Irjen (Pol) M.Iriawan tidak dipungkiri ada indikasi aroma politik yang kental. Dan terelasi dengan Kapolr Jenderal Tito Karnavian.
Semoga Kapolda baru ini mampu menyelesaikan kasus-kasus misteri seperti fitnah chat sex Habib Rizieq, Penyiksaan Ahli IT Hermansyah, Serangan Terhadap Novel Baswedan dan Kasus-Kasus Tuduhan Makar yang tidak berdasar. (*)
