Sabtu, 20 April 24

Ketua Umum Partai Nasdem – Surya Paloh

Ketua Umum Partai Nasdem – Surya Paloh
* Surya Paloh.

Kecintaannya pada bangsa dan negara yang demikian besar memberi pengaruh bagi Partai NasDem. Sebagai nasionalis Ia tak ingin keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia terancam dan dirong-rong oleh pihak yang tak ingin Indonesia bersatu.


Salah satu bukti kecintaannya yang besar pada bangsa ini, ditunjukan dengan membuat dan meresmikan pendidikan Akademi Bela Negara (ABN) di Kantor DPP Partai NasDem Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Rabu 3 Mei 2017 lalu.

Surya Paloh melihat kondisi terkini bangsa Indonesia ada ancaman terkait kondisi dan keberadaan Pancasila sebagai dasar negara, di tengah-tengah berbagai gelora yang mencoba menawarkan alternatif di luar Pancasila. Nah itu adalah tugas bagi anak-anak bangsa untuk membangun kembali kesadaran berbangsa dan bernegara. Sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan kesadaran yang selama ini sudah ada.

Perpecahan yang terjadi di negara lain seperti Mesir, Afghanistan, Libya, Irak, dan lain-lain tidak hanya datang dari ancaman invasi luar. Namun, perpecahan lebih banyak justru dari dalam bangsanya sendiri. Untuk itu, kita harus memiliki komitmen kebangsaan negara.

Untuk menanggapi itu semua, Partai Nasdem menugaskan kepada seluruh kader untuk merawat dan menjaga kehidupan bernegara. ABN sendiri adalah sekolah untuk menggembleng kader Nasdem pilihan dari seluruh Indonesia (600 orang per angkatan) guna mendapatkan ilmu dan keterampilan mengenai bela negara.

Pendidikan dalam akademi yang berkonsep semi militer tersebut akan berlangsung selama empat bulan penuh. Untuk itu, Surya Paloh berharap, partai politik tidak hanya menularkan pendidikan berpolitik saja.

Namun, juga harus lebih kepada kepentingan yang lebih besar lagi yakni merawat kehidupan berbangsa dan bernegara seutuhnya.

Terkait keritikan masyarakat mengenai seragam yang dikenakan oleh ABN mirip seragam TNI. Tidak hanya warna seragamnya tapi juga atribut-atribut yang dikenakan. Menanggapi hal itu, Surya Paloh enggan ambil pusing atas kritikan tersebut. Karena bagi dirinya banyak hal positif dari seragam tersebut. Lagi pula seragam tersebut tidak menggunakan anggaran negara.

Justru, seharusnya masyarakat menyadari hal-hal positif itu sebaiknya jangan dicari yang negatifnya. Apalagi sekarang ini, bangsa Indonesia sedang menghadapi degradasi terhadap nilai-nilai kebangsaan. Karena itu, sekarang ini setiap komponen bangsa agar kembali ke jati dirinya

Maka dari itu, tidak hanya Nasdem tapi semua komponen, untuk bisa melakukan pelatihan-pelatihan yang wawasan kebangsaan. Mengingat nilai-nilai luhur bangsa ini sudah mulai ditinggalkan atau diabaikan oleh generasi penerus. Contoh kecil saja, pada zaman dulu waktu kita masih kecil, ketika bendara dinaikkan kita berdiri menghormati bendera Merah Putih, namun sekarang itu sudah hilang tergerus oleh waktu.

Sehingga hal ini juga yang membuat Partai NasDem merasa bertanggungjawab, kemudian dibentuklah ABN dengan seragamnya. Bagi NasDem seragam itu tidak ada masalah. Biarkan masyarakat yang beranggapan seolah-olah ini ada kegiatan militerisme dan lain sebagainya. Asalkan bukan kata pemikirannya tapi ada disiplinnya yang patut ditiru. Dengan seragam itu mereka juga menjadi termotivasi. Karena anggota ABN merasa pakaiannya rapi, sikap yang tegas, kemudian timbul percaya diri, itulah yang diharapkan NasDem. (Purnomo)

Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Men’s Obsession edisi Agustus 2017.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.